Assalamualaikum, lip junkie.

Kali ini aku mau review produk lipstick lokal dari Wardah. Sekitar September lalu Wardah launching lipstick setelah seri terdahulunya Wardah Long Lasting Matte Lipstick.

Aku sendiri memang telat tahu bahwa ternyata Wardah Intense Matte Lipstick ini cukup oke karena sebenarnya kurang suka produk lipstick matte finish karena bibir aku yang gampang banget kering. Aku lebih suka lipstick yang hasilnya satin finish, jadi bibir kita keliatan lebih bernutrisi. 

Tapiiiiiii.....

Baru ada dalam sejarah hidup seorang Devi, aku beli lipstik seri yang sama dalam 4 shade! #OOOWWW!!! *lebay* Tapi seriusan, saking kerasa enaknya ini lipstik jadi aku beli lagi beli lagi shade yang lain, ditambah lagi harganya yang cukup kebilang murah ya sekitar Rp. 40.000 kurang lebih, hehe.

PACKAGING

Wardah Intense Matte Lipstik ini hadir dengan kemasan luar (box) yang terbuat dari bahan karton dope sehingga terlihat lebih eye catching. Warnanya boxnya sesuai dengan swatch lipsticknya. Meskipun begitu, tetap saja ketika membelinya kita butuh swatchnya juga.

Sedangkan packaging dalamnya sendiri berbentuk silinder dan sangat ramping. Aku sering baca kalau packaging dengan bentuk seperti ini bikin isinya gampang patah. Dan ternyata bener! Punyaku salah satunya udah patah aja di ujung bawah lipstiknya. Tapi aku gak ngeh kapan patahnya karena tiba-tiba aja pas suatu hari aku pakai, ko si lipsticknya ini ikut geser-geser? Ketika aku buka semuanya, oh ternyata patah :(

Jujur, aku belum pernah pake lipstick manapun tanpa re-apply setelah beberapa jam. Karena kita kan makan, minum, dan wudhu dalam kurun waktu 10 jam itu, jadi pasti akan ada yng luntur. Tapi menurutku hal ini wajar dan masih bisa diterima. Lagian buat aku sih hal yang menyenangkan untuk re-apply lipstick setelah beberapa jam dipakai. 

Jadi, benarkah staying power lipstick ini hingga 10 jam? I think no. But this is not a big problem. Karena menurutku re-apply lipstick termasuk hobi dan seni, hahahaha :)

Well, aku kasih nilai 8/10 untuk lipstick ini. Minus 2 untuk kelemahannya yang gampang banget patah. Reccomended? Buat yang suka lipstick matte tapi gak pingin bibirnya kering, I really think YOU HAVE TO TRY THIS!

Hai!

Sekarang-sekarang ini aku lagi centil. Lagi seneng-senengnya diem di depan cermin, megangin kulit wajah, merhatiin setiap sisi-sudut-derajat-siku-helai dari apa yang dilihat di depan cermin. *lebay*. Gak tau kenapa aku merasa wajah aku sekarang lagi bagus-bagusnya banget, meskipun iya si bekas jerawat masih betah nongkrong di kedua pipi ini. Tapi ya udah lama aja gak nemu jerawat membandel, bahkan bruntusan di jidat pun rasanya udah lama aku gak megang.

Kali ini aku ingin share skincare apa aja yang aku pakai. Produk yang aku pakai ini sebagian besarnya produk drugstore offline-store, sebagian laginya harus beli online, beberapa juga aku pakai produk dari dokter, dan ada juga aku pakai dari bahan-bahan di dapur.

Oh ya, sebelumnya aku mau jelasin kalo kulit aku ini tipe oily-combination. Ya, oily di area T-zone dan normal-kering di area lainnya. Kondisi kulit kita terkadang berubah-rubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi lingkungan, maka pastikan skincare yang kita pakai juga mampu untuk memenuhi kebutuhan kulit kita pada waktu itu. Sehingga bukan tidak mungkin skincare routine pun juga akan berubah mengikuti perubahan kondisi kulit kita.

Berikut diatas aku kutip skincare step dari blognya My Kitty Beauty. Step-step diatas merupakan skincare lanjutan, karena sudah menggunakan double toning, serum, dan emulsion. Sedangkan yang aku pakai sekarang ini masih basic skincare. Dikarenakan aku sendiri masih harus mendisiplinkan diri untuk memakai full basic skincare. Kalo udah disiplin (dan punya budget lebih) aku akan coba untuk ke tahapan skincare lanjutannya.

MY CURRENT SKINCARE ROUTINE:

1. First Cleansing (Day & Night)

Bagi kalian yang sudah mengenal double cleansing pasti tahu bahwa first cleanser ini terdapat dalam beberapa bentuk, ada dalam bentuk oil, gel, balm, bahkan water. Sejak aku kenal dengan cleansing water, aku langsung ngerasa cocok dengan cara kerjanya karena dia tidak memberikan kesan lengket. Cleansing water atau akrab disebut micellar water ini terbuat dari micelles, yaitu sejenis molekul minyak untuk membersihkan, yang menempel dengan air sehingga dapat membersihkan kulit dari make up tanpa membuat kulit wajah kering. 

Sekarang aku menggunakan micellar water dari The Saem Healing Tea Garden varian White Tea. Ya, aku sebenarnya salah beli varian karena sesuai dengan claimnya White Tea ini sebenarnya diperuntukan untuk kulit kering :( Tapi ya dibuang sayang yasudah aku pakai saja deh ya. 

The Saem White Tea ini juga memiliki kandungan AHA yang bisa digunakan untuk bekas jerawat atau dark spot. Mungkin karena jenis kulitku oily-combination (kering di bagian pipi), maka hingga saat ini aku tidak menemukan masalah apapun dari penggunaan micellar water yang salah varian ini. Untuk dark spot sih masih tetep betah nongol di pipi tapi aku pikir memang agak sedikit memudar. Next, aku akan bikin post khusus untuk produk ini ya.

2. Second Cleanser (Day & Night)

Second cleanser aku berupa facial wash, dan aku pilih dari Acnes Facewash Oil Control. Banyak yang mengira produk Acnes ini khusus untuk wajah yang berjerawat, padahal tidak. 

Beberapa bulan lalu aku sempat review cleanser dari Cetaphil disini, tapi tidak aku lanjutkan sebagai skincare routine-ku. Disamping budgetku yang gak nyampe untuk beli tiap bulan, aku juga merasa menggunakan Acnes ini kotoran di kulit wajah lebih terangkat. Aku sangat suka dengan Acnes facewash oil control ini daripada Acnes creamy wash karena dia tetap memberikan nutrisi pada kulit sehingga tidak terlalu memberikan efek greasy.

3. Hydrating Toner (Day & Night)

Setelah cuci muka, aku pakai toner untuk menetralkan kembali kondisi kulit. Disini aku pake Hada Labo Shirojyun Ultimate Whitening Lotion. Cara pakainya tinggal dituang ke tangan beberapa tetes lalu dioles ke seluruh wajah dan leher (tanpa menggunakan kapas). Efek yang sudah aku rasakan dari pemakaian Hada Labo ini adalah wajah terasa lembab dan lembut. Hal itu dikarenakan produk ini di-claim mengandung Hyaluronic Acid yang bekerja untuk melembabkan dan melembutkan kulit.

Selain itu, produk ini juga di-claim mengandung Vitamin C yang dapat mencegah kulit kusam dan menangkal efek radikal bebas, serta high puruty arbutin yang mana dapat mencerahkan kulit dan menyamarkan noda hitam. 

Jujur, sampai saat ini aku belum menemukan day cream yang cocok di kulit aku, sampai akhirnya aku menyerahkan pilihan day cream ini menggunakan produk dari dokter. Sedikit aku ulas alasan kenapa aku pada akhirnya bisa punya produk dari dokter. Jadi sebelumnya aku pernah perawatan di klinik Na**sha, dan setelah aku baca review di Female Daily, sangat mengejutkan karena banyak sekali efek dari kandungannya yang "gosipnya" mengandung steroid, sudah nampak di wajahku. Seperti timbulnya spider vein dan muncul bulu-bulu halus di sekitar wajah khususnya di pelipis. Nah, kalo bukan dari produk itu, lalu darimana kan? Telat banget aku sadarnya :(

Lalu setelah lepas produk tersebut, aku istirahtin dulu wajah dan setelah itu aku gonta ganti day cream untuk mencari yang pas. Tapi, hasilnya kalo gak bruntusan ya kusam. Akhirnya aku beraniin untuk ikut kakakku konsul ke dr. Sp.KK di klinik Java Medika. Waktu itu aku dikasih satu set skincare, tapi karena aku khawatir atas kandungannya, aku pakai satu-satu dalam beberapa minggu untuk mengetahui mana saja produk yang gak cocok di kulitku. 

Setelah percobaan beberapa minggu, aku merasa day cream ini tidak menimbulkan bad effect pada kulitku sehingga aku pakai berulang produk ini sampai akhirnya nanti aku menemukan day cream yang benar-benar cocok di kulitku. Sebenarnya day cream Java Medika ini cukup oke dipakai karena dia nggak bikin muka aku kusam. Nilai plus lagi karena mereka mencantumkan komposisinya di kemasannya sehingga aku bisa cek apa saja kandungan yang berbahaya di dalam produk ini. Day cream ini di-claim mengandung moisturizer dan SPF 25. Next, aku akan buat postingan khusus juga untuk bahas Java Medika Skincare.

Untuk day skincare cukup sampai disitu saja, selanjutnya aku lanjut memakai daily makeup.

5. Night Cream (Night)

Night cream yang sekarang aku pakai juga masih dari Java Medika. Disini ada 2 jenis night cream yang diberikan oleh dokternya. Yang no 1 disana tertulis TC White yang berfungsi untuk mencerahkan kulit wajah. Sedangkan no 2 tertulis Aza Krim yang berfungsi untuk memperbaiki struktur kulit. Disini aku paling sering hanya menggunakan no 1 saja, karena no 2 ini kadang menimbulkan efek perih di sudut wajah, seperti produk-produk dari Na**sha.

Untuk no 1 juga aku tidak pakai setiap hari, aku seling dengan sleeping pack setiap 2 hari sekali. Untuk no 2 aku pakai 3-4 hari sekali sehingga sudah tidak pernah lagi ada bad effect yang aku rasakan. Tapi, aku tidak memakai krim no 2 ketika memakai sleeping pack. Disamping itu, aku masih terus mencari produk night cream yang cocok untuk kulit wajahku.

#UPDATE# 25 Januari 2017
Aku udah gak pakai day & night cream dari Java Medika lagi karena suatu hari aku gak pakai night creamnya sekitar 4 hari, pas malam berikutnya mau aku pakai lagi isi krimnya berubah jadi agak kehitaman (kondisi krim waktu itu tinggal sedikit lagi sisa di tube nya). Ya Allah parno sejadi-jadinya karena takut krimnya mengandung bahan berbahaya sampe jadi hitam begitu :'( Jadi aku bener-bener stop pemakaian krim dari Java Medika dan mulai beralih ke day&night creamnya L'oreal yang White Perfect Clinical. Baru jalan sekitar 2 minggu dan aku belum bisa kasih review apapun. 

6. Sleeping Pack (Night)

Sleeping pack ini fungsi sebenarnya untuk mengunci semua skincare yang kita gunakan. Tapi Tony Moly Panda's Dream White Sleeping Pack ini meng-claim produknya multifungsi, yaitu dapat menghidrasi dan mencerahkan kulit wajah. Jadi, kupikir tanpa menggunakan skincare sebelumnya pun tidak masalah, karena sleeping pack ini bisa bekerja ganda.

7. Lip care (Night)

Untuk perawatan bibir, aku pilih Vaseline Petroleum Jelly. Meskipun produk ini bukan produk khusus untuk bibir, tapi produk ini cukup melembabkan bibir aku. Setiap aku pakai Vaseline ini, saat bangun tidur aku mendapatkan kulit bibir yang mati mengelupas di bibir. Jadi aku sangat puas memakai Vaseline Petroleum Jelly ini sebagai lip care ku.

SKINCARE WEEKLY ROUTINE:

Selain daily skincare routine, aku juga melakukan weekly skincare diantaranya exfoliating dan masking.

1. Exfoliate

Untuk exfoliate kulit aku, aku pilih diy home remedies. Yaitu menggunakan lemon-gula-madu atau putih telur-gula-madu. Aku mendapatkan resep diy ini dari youtube channelnya Gurung Diipa, seorang Youtuber asal Nepal yang suka share mengenai skincare khususnya for oily skin. Aku sangat sukaaaa banget exfoliating dengan bahan-bahan dapur ini karena selain murah, efeknya pun langsung terasa banget di wajah. Sempat waktu itu aku pulang liburan dari Jambi, muka aku breakout parah. Bruntusan di jidat, jerawat di pipi, dan juga kulit ngitemin.

Lalu aku exfoliate kulit wajah aku 2 kali seminggu selang seling. Pertama aku pakai lemon-gula-madu untuk menghilangkan bruntusan dan jerawat di wajah. Kedua aku pakai putih telur-gula-madu untuk mencerahkan kulit wajah. Dan beneran ajaib! Dalam waktu 1 bulan saja wajahku sudah membaik. bruntus dan jerawat hilang, warna kulit pun sudah kembali seperti sebelum pergi ke Jambi, yeay!

Buat kalian yang masih bingung cari produk perawatan mingguan, you must check her YouTube channel, seriously! 

2. Masking

Terakhir, aku lagi senang pakai Skin Food Rice Mask Wash Off ini sebagai masker mingguanku. Masker ini tinggal pakai dan tunggu 15 menit lalu bilas. Efeknya mencerahkan kulit wajah.

Sekian produk skincare routine yang aku pakai sekarang ini. Mudah-mudahan bisa jadi referensi bagi kalian ya beauties!

See you!

Alhamdulillah, kali ini aku bisa post beauty review lagi. Kali ini mau review eye shadow produk lokal Indonesia dari Make Over Trivia Eyeshadow seri Serendipity.

Kenapa aku beli eye shadow lagi? Padahal bulan lalu baru saja beli eye shadow dari Sleek seri Enchanted Forest? Ya, karena aku lagi nyari shade warna coklat yang matte, sedangkan di Sleek palette yang aku review kemarin dia masih shimmering, bisa kalian baca reviewnya disini.

Pada awal kemunculannya mungkin hampir semua orang yang baru kenal sama Make Over nyangka ini adalah produk luar. Begitu juga aku, pertama tahu Make Over di awal 2015 pas waktu lagi baru banget kenal sama dunia per-make-up-an. Produk pertama yang aku punya dari Make Over ini adalah Loose Powdernya, satu-satunya loose powder yang aku pakai sampai habis (sekarang tinggal sekitar 20% lagi). Dan eye shadow ini adalah produk kedua yang aku punya.

Dulu sempat ingin punya corrector palette-nya tapi masih maju mundur dan kebetulan pas aku ke counter-nya selalu kosong. Sampe sekarang akhirnya lupa deh mau beli itu corrector, hehe. Dan sekarang akhirnya keduluan beli eye shadownya. 

Lalu kenapa aku beli seri Serendipity? Padahal banyak banget yang review di blog dengan seri lainnya. Alasannya simple, karena aku fokus banget cari shade coklatnya, dan kebetulan si Serendipity ini lagi diskon dari BA Make Overnya dengan harga 60.000 (harga asli 79.000). 

Pas aku tanya kenapa diskon yang seri ini aja, jadi ternyata BA nya ini dia dapet bonus beberapa produk gitu, salah satunya eye shadow Serendipity ini. Eh dia malah jualin bonus-bonusnya ini dengan harga miring karena dia pikir belum butuh. Ga pake pikir panjang deh aku langsung ambil aja hehehe :)). Dia juga nawarin eyeliner, maskara, two way cake yang dia dapet juga. Btw, terima kasih ya mba-nya aku jadi bisa saving money hihi. Lagian cewek mah ditawarin diskonan ya pasti dimakan aja lah hehehe.

Ini dia packaging Make Over, masih tetap dengan khasnya, case berwarna hitam glossy dengan tulisan silver-putih di depannya. Hampir rata-rata produk Make Over ini punya packaging kaya gini. Aku suka packaging-nya karena terkesan lebih mewah dan profesional. Ukurannya pun pas buat ditaroh di pouch make up dan bisa dibawa kemana-mana. Udah gitu dikasih kacanya seukuran case nya ya kebilang cukup gede lah, ga usah intip-intip kalo mau retouch :)

Satu-satunya info yang bisa membedakan seri eyeshadow-nya ini ada di belakang case nya. Disini tertulis seri serendipity dan juga info-info penting lainnya such as info exp date, no batch, etc. Kalo gak salah untuk produk blush on nya juga punya packaging yang mirip banget kaya eye shadow nya.

Trivia Eye Shadow - Serendipity ini terdiri dari 3 eye shadow jenis matte. Produk ini banyak jadi pilihan para penggemar make up karena selain harganya cukup terjangkau, pigmentasinya pun gak kalah dari brand luar.

Review: Aku suka dengan eye shadownya, sesuai dengan review banyak beauty blogger kalo pigmentasinya oke, BIG YES! It's very pigmented! Tapi tetep masih oke buat blending. Bener-bener matte, gak ada shimmernya sedikit pun. Fall out ga? Ada sedikit tapi masih bisa di tolerir. Dan ini sangat long lasting, kemarin aku pakai di acara pernikahan sejak pagi sampe aku baru cuci muka pukul 05.00 sore, warnanya masih tetep oke.

Overall, aku puas banget dengan eye shadow dari Make Over ini dan sukses bikin penasaran untuk punya seri lainnya.

Pros:

+ packaging oke

+ very pigmented

+ easy to blend

+ long lasting

+ affordable

+ mudah dicari

Cons:

- nope

Price:

 IDR 79.000,-

Where to buy?

Di semua counter Make Over seluruh Indonesia

(aku beli di toko Muara, Tasikmalaya)

Re-purchase?

Maybe, for other series

Rate:

9,5/10

See you,

Assalamualaikum my beauty readers..

I'm back with a produk review, yeay!!

Kali ini aku akan coba review eyeshadow palette dari Sleek Make Up. Palette ini sudah lama muncul, sekitar tahun 2012-an (yang pada saat itu aku belum tertarik dengan dunia make up). Dan sekarang akhirnya bisa nyobain beli walaupun ini beli preloved, hehe. Yup aku beli preloved 95% dengan harga 110k dan harga new brand nya sekitar 165k, tergantung kalian beli di olshop yang mana.

Nah, ini dia Sleek i-Divine seri Enchanted Forest. i-Divine ini bener-bener banyak banget serinya guys. Ada mungkin sekitar 15 seri kalo aku lihat di web resminya, banyak banget kan. Enchanted Forest ini sesuai dengan namanya yang berarti hutan ajaib, warna eyeshadownya diambil dari warna-warna negeri dongeng.

Ini penampakan casenya, warna hitam dope dengan tulisan Sleek Make Up yang dicetak glossy. Casenya terbuat dari bahan yang kuat dan cukup kokoh, Aku suka sama packaging kaya gini karena terkesan profesional, tapi sayangnya kita gak bisa ngebedain kalo misalnya kita punya 3 palette dengan seri yang berbeda. Jadi harus dibuka dulu satu per satu untuk lihat isi dalamnya. 

Palette ini terdiri dari 12 warna dengan kombinasi matte dan shimmer shadow. Terdapat kaca super gede di balik tutupnya dan juga sudah dikasih aplikator sponge dua sisi.

Walaupun aku beli barang preloved, tapi bener-bener like new banget karena dia hanya colek warna silver aja. Tapi gara-gara gatel pingin colek juga akhirnya difotoin setelah aku colek-colek semua warna deh, hehe i'm really sorry ^^

Ini dia penampakan warnanya, cantik banget..

Dari kiri atas ada Glass Super (M) - Beatrice (M) - Perla (S) - Fairy Godmother (S) - Grand Duke (S) - Drizella (S) - Pumpkin (S) - Prince Charming (M) - Happily Ever After (S) - Anastasia (M) - Daphine (S) - Lady Tremaine (S).

*S = Shimmer, M = Matte

Baca nama-namanya bener-bener jadi berasa di dunia dongeng ya, hehe^^

Seperti yang bisa dilihat diatas, ada beberapa shade yang kurang keluar yaitu di warna-warna bright. Tapi kalo kita pake base, warnanya keluar banget. Sedangkan untuk warna gelapnya bener-bener pigmented banget. Aku coba uji ketahanannya ketika pergi yoga (baru kali ini mau yoga shadow-an dulu haha), dan dia masih stay awet banget parah. Sekitar jam 11 siang aku pakai dan jam 3 masih ok padahal udah keringetan dan kehujanan juga, dan aku gak pakai base sama sekali. Dengan catatan tangan kalian gak gatel kucek-kucek mata sih.

Warna paling favorit untuk aku adalah Beatrice, Anastasia dan Lady Tremaine. Perla dan Hapily Ever After juga bagus. Suka semuanya deh, pokoknya buat beauty readers yang baru tau sleek make up ini wajib coba. Meskipun harganya lebih dari 100k tapi aku masukin ke affordable stuff karena dengan harga segitu kita udah dapet 12 warna. Setelah coba seri palette ini, aku jadi ingin koleksi seri palette yang lainnya. 

Pros:

+ packaging tampak profesional

+ easy to blend

+ longlast

+ very pigmented

+ very affordable

Cons:

- salah satu warna ada yang kurang pigmented

- beli harus online

Price:

IDR 165.000,-

Where to buy?

Beberapa online shop such as

TWLCosmetics, kutekmurah, dll

Purchase for other shade?

Definitely YES!

Rate:

9,5/10

Bismillahirrahmanirrahim...

Memilih wedding venue gampang-gampang-susah. Gampangnya karena sebenarnya di Tasikmalaya sendiri cukup banyak pilihan venue terutama indoor (untuk pilihan venue outdoor kurang tersedia banyak). Tapi susahnya untuk menyesuaikan lokasi agar strategis dengan tamu dan menyesuaikan dengan budget juga. Kestrategisan lokasi juga sebenarnya relatif sih, tergantung darimana kamu ngukur jauh-dekat atau mudah-susahnya lokasi tersebut dicapai.

Konsep aku sendiri sih indoor venue dan sebetulnya kita bisa melaksanakan acaranya di rumah sebagai pilihan venue pertama. Tapi, opsi rumah ini adalah opsi pertama yang aku coret dari list. Ada beberapa pertimbangan kenapa aku tidak memilih membuat acara di rumah.

Pertama, aku tidak memiliki halaman yang cukup luas. Kedua, lokasi rumahku sebenarnya cukup strategis, tidak jauh dari jalan utama dan tidak masuk gang kecil, tapi justru itulah pasti akan banyak lalu lalang kendaraan dan itu akan menjadikan acara kurang kondusif. Ketiga, tamu undangan lumayan banyak. Dan yang terakhir dan yang paling utama, rumah bakalan berantakan banget hahaha dan itu yang aku dan mamaku paling gak mau. Sebelumnya aku memiliki pengalaman mengadakan acara pernikahan kakak aku di rumah mempelai wanita dengan tamu undangan yang banyak. Hasilnya, tamu membludak dan rumah berantakan banget, bersihinnya gak cukup 3 hari guys... Aku sih mending acara di luar, nanti mama pulang ke rumah tinggal bobo cantik hihi.

Ok, lets start. Perlu diketahui sebelumnya, harga venue berikut adalah harga yang aku tanya pada sekitar Agustus-Oktober 2016. 

1. Bale Panghegar, Mandalawangi hotel (semi-outdoor)

Venue ini menurutku venue terhits di Tasik sejak jaman aku masih SMP (atau mungkin lebih lama lagi?). Lokasinya berada di Jl. RE Martadinata no. 177, sangat strategis bagi kedua keluarga kami, dan bagi tamu undangan tentunya karena berada di jalan utama Tasikmalaya tapi belum masuk ke pusat kota. Jadi tamu dari luar kota pun akan mudah menemukannya.

Tempatnya berupa pendopo dan semi-outdoor, halamannya luas banget, sejuk dan banyak pohon, enak untuk parkir karena luas dan nyaman. Kapasitas up to 2000 undangan. Harga sewanya 15 juta per 6 jam, tapi belum dengan plafon karena langit-langit bale nya sendiri kurang bagus kalo tidak dipakaikan plafon. Harga sewa plafonnya sendiri 4 juta. Fasilitas yang didapatkan diantaranya 100 kursi, 5 meja bundar, 2 orang polisi keamanan, 4 petugas parkir, panggung 4x4, dan tersedia ruang make up. Daya listrik 10.000 watt, tapi menurut kang dekor, daya di panghegar ini gak nyampe segitu karena mereka masih tetep butuh genset (dan itu kena charge lagi).

Meskipun lokasi semi-outdoor, menurutku tetep kita butuh AC dan itu masuk ke extra charge. Lalu apabila over-time kena charge juga sekitar 1,5 juta per jam. Belum sewa genset sekitar 3-4 juta. Untuk sewa kamar hotel mulai dari 350 ribu per kamar. Total yang harus dipersiapkan menurut kami sekitar 22 juta.

2. Aulia Hall Centre (indoor)

Lokasi tidak jauh dari Bale Panghegar, di Jl. Letnan Harun, dekat terminal Tasikmalaya. Sangat strategis menurutku karena terletak di jalan utama. Kapasitas up to 1000 orang, area parkir sangat luas tapi panas karena pepohonannya kurang. Harga sewa sekitar 8 juta, lengkap dengan ruang rias. Worthed banget menurutku. Bangunannya terbilang baru jadi masih bagus, untuk dekor gak akan terlalu memakan biaya lebih seperti di bale Panghegar.

3. Graha HT. Soemantri (indoor, outdoor)

Lokasi masih berdekatan juga dengan 2 venue diatas, tepatnya di Jl. Ir. H. Juanda, depan RS Prasetya Bunda. Dari depan kurang kelihatan karena terdapat ruko-ruko. Gedung ini sebenarnya gor bulu tangkis, tapi sering dipakai untuk acara resepsi bahkan wisudaan. Areanya cukup luas, dan bisa outdoor juga. Harga sewa sekitar 8 juta (indoor maupun outdoor). Kapasitas 800-1000 orang, disediakan 100 kursi, blower 6 buah, red carpet, ruang rias dan dapur. Extra charge untuk genset dan standing AC. Disini juga terdapat guest house yang lokasinya tepat didepan gedung (masih dalam area gedung).

Di HT Soemantri ini juga bisa outdoor dan biasanya acaranya malem. Area outdoornya lumayan bagus, ada taman vertikal dan cukup luas. Tapi kapasitasnya mungkin lebih sedikit dibandingkan kalau acaranya indoor sehingga acaranya harus lebih private tentunya.

4. Graha Asia (indoor)

Terletak di lantai 2 Asia Plaza. Lokasinya di pusat kota tepatnya di Jl. Kyai H. Zaenal Mustofa. Iya, graha ini berada di lokasi plaza atau mall kota. Tempatnya luas banget. Karena kadang kegedean, graha ini bisa kita sewa 1/4 gedungnya dengan harga tentu lebih murah. Harga sewa full gedung nya 37,5 juta sedangkan 1/4 gedung 20 juta. Meskipun disebut 1/4 tapi menurutku itu setengah gedung hehe.

Ruangan full AC ditambah dapat free stand AC 4 buah, kursi up to 700 buah dan biasanya mereka hanya keluarin 200 buat wedding, tapi kalo pingin dikeluarin semua boleh (kalo cukup, haha), meja bulat 7 buah, tersedia panggung paten (lupa berapa ukurannya) dan panggung buatan 4x10 m (dikasih free), daya listrik 10.000 watt dan menurut kang dekor di graha asia ini gak perlu ada genset. Lalu kapasitasnya up to 3000, untuk 1/4 graha sekitar 1000-1500, dan dapat free satu room hotel VVIP kalo kita sewa full graha, sedangkan kalo sewa 1/4 graha kita dapat disc 30% untuk sewa room hotel.

Menurutku harga yang ditawarkan lumayan worthed mengingat fasilitas yang diberikan pun cukup lengkap. Hanya kekurangannya menurutku sih lokasinya yang nyatu sama mall. Sebenernya masalah ini plus minus juga sih, minusnya parkiran otomatis nyampur sama pengunjung mall dan kurang private aja gitu apalagi weekend kan bakalan penuh banget parkiran.

Udah gitu lokasi juga di pusat kota yang mana kerabat dari luar kota khususnya yang belum pernah ke Tasik bakalan agak kesusahan nyari lokasi (yakaliii da sekarang mah jamannya waze). Tapi disisi lain ada nilai plusnya juga, tamu yang dateng bisa sambil rekreasi dan belanja bulanan, hahaha. Terus kalo hujan, tamu bisa parkir di basement dan masuk lewat mall, jadi baju gak kebasahan kan, hehe.

5. Rafflesia Ballroom, Santika Hotel (indoor)

Lokasinya di Jl. Yudanegara, santika ini juga termasuk di pusat kota. Yang survey kesini kakakku, jadi aku gak lihat langsung kondisi ballroomnya. Tapi lihat dari galeri fotonya yang jelas pasti oke banget lah ya. Harga sewa gedungnya kalo kita nanya sendiri sekitar 60 juta guys, beda banget kalo kita nanya ke WO bisa ampe 25 juta. Dan memang Santika ini memberikan peraturan untuk acaranya wajib pakai WO, gak boleh diurus sendiri pake panitia keluarga. WO nya pun tentu yang rekanan mereka, diantaranya Samudera, Wina dan Santika sendiri.

Untuk Santika WO sendiri, paket yang ditawarkan ada silver (125 ribu/pax untuk 500 orang) dan gold (160 ribu/pax untuk 1000 orang). Harga tersebut sudah termasuk WO dan free room hotel. Kapasitas ballroomnya 800-1000 orang, lebih kecil dibandingkan Graha Asia, tapi lebih mahal.

Sebenernya masih banyak venue di Tasikmalaya yang bisa digunakan, tapi berhubung di list book aku hanya beberapa, aku gak nyari info lebih lanjut ke gedung-gedung lain. Mungkin aku akan share sedikit saja mengenai lokasinya saja ya.

6. Gedung Juang 45

Lokasi: Auditorium dan gedung Serbaguna, Jl. Taman Makam Pahlawan, Tasikmalaya.

7. Gedung Renald

Lokasi: Jl. Cilembang No. 40 Tasikmalaya

8. Ballroom Ramayana Hotel

Lokasi: Jl. RE Martadinata No. 333, Tasikmalaya

Sedikit info untuk ballroom Ramayana kapasitasnya up to 500-800 orang. Sejujurnya, aku telat mengetahui info ballroom ini, padahal lokasinya strategis (masih berdekatan dengan bale Panghegar), parkir luas, gedung baru, tapi udah terlanjur masuk DP ke gedung lain haha, jadi yasudahlah..
#UPDATE!!!
Sabtu lalu aku menghadiri resepsi di ballroom ramayana hotel, ternyata tempatnya kecil dan parkiran sempit. Jalanan macet banget, kasian pak polisi yang gatur, hehe. Kalo tamu undangan kalian lebih dari 1000 orang sepertinya tempat ini bukan pilihan.

Sekian postingan mengenai wedding venue di Tasikmalaya. Next post tentang apa ya? MUA? Photo? Catering?

See ya,

Assalamualaikum wr wb..

Haiiiii, akhirnya di akhir Oktober ini punya mood buat buka blog. Ya ampun entah kenapa sebulan kemarin males banget ngeblog karena apa? Kamera ku rusak :( Jadi gak bisa ambil gambar produk deh padahal udah banyak banget yang pingin di review. Sedangkan kamera hp aku...alakadarnya gitu deh hehe. Terusnya lagi, selama 3 minggu ke belakang aku dan a gilang sibuk mencari the right vendor untuk rencana pernikahan kami (cie...cie...). Dan akhirnya sekarang punya waktu buka blog, ya sudah deh sekalian mau sharing aja.

Selama memilah dan memilih vendor ini sampe beberapa kali berdebat sama a gilang dan kadang pake emosi karena udah ruwet banget kan hehe. But finally sekarang konsep secara garis besar udah beres, tinggal semangat kerja untuk nambah-nambah pundi rupiah nya saja hehe.

By the way, pada awalnya kami gak akan pake jasa WO dan pakai panitia keluarga, makanya kami sibuk mencari vendor yang tepat kesana kemari. Tapi keputusan akhirnya kami sepakat untuk menyerahkannya kepada WO. Loh, kenapa? Hehe, nanti aku bakal bahas di akhir sesi mungkin yah di bagian WO sendiri. Tapi yang jelas semua kerja keras bolak-balik vendor tanya sana-sini tidak membuat kami rugi, malah kami banyak mendapatkan ilmu baru.

Kali ini aku mau sharing mengenai hal yang paling utama dari acara, yaitu konsep dan budget. Ya, kedua hal ini yang paling awal kami bicarakan, setelah tanggal pelaksanaan. 

Pertama, konsep pernikahan.

Seperti apa sih wedding dream aku selama ini? private wedding? royal wedding?(wedehhh) atau tengah-tengah? hehe. Sebenarnya, wedding dream aku mah biasa aja sih, yang penting mah acara engga diadain di rumah, soalnya males berantakan segala macemnya, hehe. 

Seperti yang udah dijelaskan di post #BrideToBe01 sebelumnya, keluarga aku dan a gilang sama-sama dari Sunda jadi gak ada perbedaan adat istiadat. Jadi untuk konsep mungkin kita ambil tradisional-modern, lengkap dengan rangkaian acara adat sunda mulai dari siraman, upacara adat, dan ritual lainnya. 

Untuk color theme nya aku pilih blue-silver dan sedikit sentuhan gold-blush. Untuk jenis birunya sendiri aku sebetulnya masih bingung untuk ambil warna iced blue atau serenity, tapi presentase terbesarnya mungkin untuk baju aku akan pilih iced blue-silver, sedangkan pemilihan bunga dan dekorasi lebih ke serenity-gold-blush.  Kira-kira beginilah moodboard aku.

Oh ya, menurutku sangat penting untuk kalian menentukan moodboard. Kenapa? Agar wedding theme kalian gak rancu kemana-mana terutama penggunanaan warna untuk dekorasi maupun baju seragam keluarga. Nilai positivenya juga moodboard kalian bisa dishare ke teman-teman yang sekiranya gak kalian bagi seragam, hehe. Jadi Insya Allah nuansa wedding kalian gak akan rancu kemana-mana.

Lalu untuk tamu undangan, awalnya pinginnya agak private sih. Jadi keluarga dan sahabat terdekat aja yang dateng. Tapi ternyata gak bisa. Akhirnya kita buka undangan untuk 1000 undangan, banyak banget kalo menurutku, tapi mau gimana lagi. Circle life orang tua aku dan calon mertuaku lumayan besar lingkupnya. 

Setelah menentukan konsep, kita masuk ke budget.

Ngomongin budget ini agak ngos-ngosan. Karena udah di empet-empet juga ternyata susah. Jadi kan kita punya budget tapi pinginnya gak sampe segitu. Ternyata sepertinya gak bisa karena perintilan-perintilan juga harus diperhitungkan.

Berikut ini garis besar rincian budgeting kami

Assalamualaikum..

Hi beauties, senang sekali awal September ini bisa review produk lagi. Kali ini produk yang akan aku review adalah matte lip cream dari Aubeau, yaitu Ex-P Matt Lip Paint. Yap, brand lokal ini juga gak mau kalah ikut ngeluarin varian matte lip cream juga. Cuma memang untuk pemasarannya dia kurang happening banget seperti brand lokal lainnya, jadi kebanyakan orang kurang familiar dengan nama Aubeau ini.

By the way, ini merupakan review pertamaku tentang produk lip cream. Basicly sih aku memang bukan seorang lip-junkies, jadi jarang-jarang beli lipen atau lip creamnya. Karena biasanya kalo udah suka sama satu warna itu teruuuuus aja dipake.

Dan sedikit cerita nih kenapa aku beli matte lip cream Aubeau ini, yaitu karena lip cream dari brand lain pada kosong. Mungkin aku lagi kurang beruntung. (?)

Mari masuk ke pembahasan...

Aubeau ini datang dengan dus warna hitam dengan font khas Aubeau berwarna putih. Pada kemasan dus ini terdapat beberapa info yang tertera. 

Berikut ini terdapat informasi tentang Ex-P Matt Lip Paint: Lipstick cair untuk membentuk dan melukis bibir secara sempurna. Didukung dengan bahan baku berkualitas mampu menampilkan tata rias bibir dengan warna-warna cemerlang, tahan lama, dibersihkan dengan bahan dasar minyak.

Sisi lain terdapat kode barcode juga no batch dan tanggal expired produk

Di sisi lainnya terdapat keterangan produsen lengkap dengan alamat pabriknya 

Dan di sisi ujung terdapat informasi shade lip paint ini sendiri

Mengenai aplikatornya, aku sih nyaman-nyaman aja ngoles di bibir, meskipun masih lebih enak pake aplikator NYX SMLC. Aplikatornya ini mirip-mirip sama punya Sleek Matte Me, agak susah ngeratain sudut bibir.

Di bagian bawahnya ada kode lip paint dan nama variannya. Punyaku ini no 03 dengan nama varian Delicate Rose. Oh iya Aubeau ini bisa dibilang punya banyak warna. Seri pink ini pun dia punya 3 jenis warna, aku lupa yang pasti warna apa aja.

Untuk formulanya dia mirip-mirip sama NYX SMLC, ketika masih basah dia gak terlalu liquid kaya Sleek. Hanya butuh kurang lebih 15-20 detik untuk si lip paint ini kering. Setelah itu dia bener-bener matte dan nampol di bibir, makin lama makin dead matte. Jadi kudu buru-buru dirapiin sebelum akhirnya dia mengering.

Teksturnya cukup friendly di bibir aku yang gampang kering. Gak bikin bibir berasa tebel dan lengket. Pigmentasinya pun oke banget, ya apa yang diliat di botol itu yang keluar di bibir, merupakan suatu kelebihan matte lip cream pada umumnya.

Untuk staying powernya, dia langsung transferproof setelah kering. Digosok-gosok pun hanya geser sedikit. Aku sangat saranin ngehapusnya pakai lip remover. Tapi gatau kenapa beberapa jam kemudian, di bibir bagian dalem ilang-ilangan, tapi bagian luar masih stay. Jadinya kadang kaya yang lagi sakit gitu kan. Aku gatau apakah itu karena dibawa makan atau karena kebiasaanku yang suka jilat-jilat bibir :(

Lalu minusnya adalah dia baunya bau kimia banget, mengingatkan aku kepada bau tinta pulpen warna biru yang dulu waktu jaman SD disangka bau narkoba, seriously :( Tapi setelah kering baunya ilang kok.

Warnanya cocok gak? :))

Jujur, aku sangat susah untuk cocok dengan shade lip warna pink. Gatau kenapa deh berasa gak cocok aja sama warna kulit dan warna bibir. Jadi aku selalu ngambil ke nude atau engga ya red sekalian. Kalopun ngambil pink, aku ambil warna agak peach-orange jadi agak seger. 

Pros:

+ teksturnya ringan

+ hasil akhir: dead matte

+ transferproof

Cons:

- bau kimia sangat menyengat

- beberapa jam warna di bagian dalam hilang

Price:

IDR 36.000
(aku pikir mba-nya salah ngasih harga karena setelah aku cek di tempat-tempat lain, harganya sekitar 50-60 ribuan)

Where to buy?

Setiap counter Aubeau

Repurchase for other shade?

No. Maybe from other brand

Rating:

6/10

See you,