[Pregnancy] Newborn Checklist dalam rangka Menyambut Kehadiran Buah Hati Pertama
12:25:00 PM
*judulnya kurang panjang gak sih? hehe*
Aloha! Tepat hari ini kehamilan saya masuk di minggu ke-35, yeay! Happy tapi deg-degan pula segala rasa campur aduk karena gak sabar ingin melihat si buah hati ini terlahir di dunia, tapi deg-degan juga ngebayangin proses bersalinnya akan seperti apa. Grogi banget ya Allah...minta doanya ya teman-teman semua :')
Di kehamilanku yang pertama ini, saya sudah mulai mempersiapkan barang-barang bayi sejak....usia kehamilan 5 bulan! Hehe. Iya, hamil anak pertama gatel banget ya pingin cepet-cepet belanja. Walaupun sebenernya belanja pertama kali itu diajakin mama, katanya dibeliin buat perlengkapan yang paling mendasar banget aja dulu, untuk hari pertama pas si buah hati lahir. Jadi waktu itu belanjanya dikit-dikit dulu. Kebetulan ya karena mama saya bidan juga, jadinya enggak begitu percaya saklek sama mitos-mitos yang enggak ada alasan yang masuk di akal. Seperti contohnya mitos belanja perlengkapan bayi harus sudah 7 bulan, karena kalaupun belanja sebelum usia 7 bulan toh gak akan berbahaya untuk ibu dan bayinya jadi ya sah-sah aja.
Untuk urusan belanja, saya sama suami memang belinya nyicil-nyicil karena sayanya yang seneng banding-bandingin harga dan barang di beberapa toko offline dan online. Dan di usia kehamilan ke 35 ini alhamdulillah semua barang sudah saya persiapkan, insya Allah saya siapin barang-barangnya dengan bijak (boong banget, yang ada kalap tiap liat ada diskonan) hehehe.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
The Essential Newborn Checklist
Untuk perlengkapannya sendiri, saya gak bisa mastiin kalo jumlah barang yang aku beli benar-benar tepat untuk semua ibu-ibu ya, karena menurut beberapa teman dan saudara yang saya tanyai, jawabannya pasti beda-beda. Tergantung bagaimana kita nanti sehari-harinya, misalnya, kalau bajunya mau dicuci setiap hari, mungkin jumlah baju yang dipersiapkan bisa lebih sedikit.
Langsung aja yuk, ini dia newborn checklist ala ala Bubu Devi :)
A. Pakaian
Untuk merk-merk pakaian, mostly saya beli produk lokal seperti Libby, Fluffy, Nova, Miyo, Tomomi, dan merk-merk lokal lainnya yang sudah berlabel SNI. Jujur sampai saat ini menurut saya Libby juara untuk kelembutannya jadi sebagian besar saya beli merk Libby.
- Kain bedong: 9 - 12 pcs (setelah tidak dipakai, kain bedong bisa dijadikan alas tidur atau selimut)
- Baju kutung/tanpa lengan: 1 lusin (mix ukuran newborn 6 pcs, ukuran 3m 6 pcs. Saya stock banyak sebagai pengganti kaos dalam)
- Baju lengan pendek: 1/2 lusin
- Baju lengan panjang: 1/2 lusin
- Celana pop: 3 pcs
- Celana pendek: 3 pcs
- Celana panjang: 1/2 lusin
- Popok kain: 1 lusin (saya niatnya kalau malam hari dipakaikan pospak, kalau mau full day pakai popok kain mungkin bisa stock lebih banyak)
- Cloth diaper (clodi): 1 pcs (saya niat beli banyak tapi belum punya pengalaman sama clodi ini, jadi baru beli 1 pcs dulu. Nyobain dulu)
- Popok sekali pakai (pospak): 1 pack (jangan langsung beli banyak karena takutnya kulit bayi kita alergi terhadap pospak dari merk tertentu)
- Sarung tangan & sarung kaki: masing-masing 3 pcs (menurut mama aku sekarang udah gak boleh pakein sarung tangan & kaki, tapi saya siapin aja dulu jadi hanya beli sedikit)
- Topi/penutup kepala: 3 pcs
- Sleepsuit: 1 set (isi 3 pcs)
- Romper: 1 set (isi 4 pcs)
- Sapu tangan: 1 set (isi 10 pcs)
- Kaus kaki: 2 pcs
- Baju pergi: 2 pcs (karena bayi saya perempuan jadi beli yang dress-dress lucu tapi tetap nyaman, beli yang ukuran up to 6m. Sejujurnya saya beli ini untuk acara aqiqahan, mikirnya kejauhan haha)
- Selimut: 3 pcs (saya beli beda-beda bahan, 1 seperti bed cover, 1 bahan cotton, 1 bahan rajut lembut. Katanya bayi lebih bagus dikasih selimut yang breathable karena ditakutkan pas tidur selimutnya gak sadar nutupin muka dia, makanya saya beli yang bahan rajut juga)
B. Perlengkapan Mandi
- Perlak: 1-2 pcs (kalau mau stock 2, beli yang beda ukuran. 1 untuk mandi ukuran besar, 1 untuk alas ompol di tempat tidur ukuran kecil)
- Handuk: 2 pcs yang berbahan lembut dan mudah kering (bayi sering banget ngompol, kadang habis mandi langsung pipis lagi di handuk. Makanya siapin handuk cadangan jaga-jaga kalau handuk yang 1 kotor kena pipis)
- Bak mandi: 1 pcs (setahu saya bak mandi ini ada 2 ukuran, lebih baik beli yang ukuran besar sekalian karena akan terpakai lama)
- Baby bather: 1 pcs (sejujurnya saya belum beli karena insya Allah di awal-awal usia bayi saya masih bisa mandiin tanpa baby bather. Tapi menurut pengalaman kakak ipar saya, baby bather ini ngebantu banget apalagi pas bayi-nya udah mulai naik berat badan tapi leher dia masih belum kuat. Katanya kalau gak pake baby bather, tangan bakalan pegel banget! Makanya saya niat beli ini tapi nanti aja deh takutnya ada yang ngasih kado barang ini juga, haha ngarep :p)
- Washlap: 2-3 pcs (pilih yang bahannya lembut ya)
- Bath essential (sampo, sabun, minyak telon, lotion, dsb): cari yang sudah 1 set lebih baik. Kalau saya sih beli beda-beda merk dengan ukuran yang kecil-kecil dulu, kecuali sabun. Kenapa? Karena yang satu set itu rata-rata ada bedaknya yang segede jumbo dan itu untuk saya gak akan kepake. Saya memang niat gak akan ngasih bedak tabur untuk bayi saya, kalaupun mau, saya mau pakai dari salycil cito (wasiat mama juga hehe). Untuk merk-nya, saya lebih memilih produk yang gampang dicari but in good quality daripada merk-merk yang harganya cukup mahal dan belinya harus online. Bukan apa-apa sih ya tapi meskipun terbukti bagus, menurut saya sih ya malah membuat kulit bayi jadi jauh lebih sensitif dan membuat bayi jadi tidak bisa memakai produk dari merk-merk biasa alias kulitnya jadi lebih manja (setahu saya loh ya). Intinya sih cobain dulu dipakein merk-merk biasa, kalau memang kulit bayi kita super sensitif barulah upgrade ke merk tertentu. Toh merk-merk di pasaran pun sudah teruji bagus untuk kulit bayi yang memang sensitif kan? :)
- Kapas cebok: 2 pack. Cari yang sudah dibulat-bulatkan atau bisa beli kasa gulung agar lebih hemat. Ini fungsinya untuk membasuh alat kelamin bayi sehabis pipis atau pup, caranya tinggal dicelupkan ke air matang lalu basuh (1 bulatan untuk satu usap, jangan diusap bolak balik untuk mencegah penyebaran bakteri) jadi tidak setiap waktu ceboknya pakai tisu basah ya mom.
- Tisu kering dan tisu basah
- Cotton bud
- Gunting kuku bayi
C. Perlengkapan lainnya
- Detergent & softener: Belilah yang khusus untuk pakaian bayi. Kalaupun tidak, usahakan cuci pakaian bayi terpisah dengan cucian orang dewasa ya.
- Hanger bundar untuk menjemur baju bayi. Kalau gak pakai ini, jemuran baju bisa penuh sama baju bayi doang :))
- Ember dengan penutup: untuk pakaian bayi yang kotor
- Thermometer: ini salah satu barang yang penting banget ya mom, wajib ada!
- Bedding set: cukup 1 set saja yang isisnya sudah ada bantal, guling, selimut (ini selimutnya yang saya sebutkan di awal tadi, selimutnya mirip bed cover orang dewasa. Makanya saya jadi punya 3 selimut, hehe). Nah untuk ganti-gantinya kita tinggal beli kain sarung gantinya saja, banyak di toko bayi juga. Oh iya, kalau yang pakai crib, jangan lupa siapin bumpernya juga ya takutnya baby guling-guling sendiri di crib.
- Bantal peyang: biasanya kalau beli bedding set sudah include bantal peyang (yang tengahnya cekung). Tapi kalau ada dana lebih, boleh beli yang kualitasnya lebih bagus seperti produknya babymoov. Katanya ini bagus untuk bentuk kepala bayi agar tidak peyang.
- Kain gendongan: saya baru menyiapkan kain gendongan tradisional (Sunda: kain samping).
D. Perlengkapan Ibu
- Bra menyusui
- Baju berkancing depan/baju menyusui.
- Breast pad: ini untuk mencegah ASI bleberan tembus ke baju.
- Nipple cream: saya beli medela purelan (bahan 100% lanolin). Ini untuk mengatasi puting lecet di waktu awal-awal menyusui.
- Korset/gurita melahirkan: cari yang khusus untuk melahirkan ya, karena beda tipe dengan yang biasa. Kalau yang biasa dia panjangnya hanya sampai perut sedangkan yang khusus melahirkan biasanya sampai pantat.
- Kain samping/sarung yang lembut dan menyerap air/keringat: (6-10 pcs) ini lebih untuk pas hari-hari persalinan dan hari-hari pertama nifas. Optional sih, tapi saya siapkan saja karena pengalaman nolong orang lahir rata-rata pasti butuh banget kain samping/sarung ini.
E. Optional
Ini saya bingung ngasih nama kategori barang-barang ini, hahaha. Jadi, kategori ini merupakan barang-barang yang (jujur saja) saya sendiri masih bingung harus kapan dipersiapkannya. Jadi saya pribadi belum beli, tapi berniat mau beli (ribet ya haha). Intinya, saya gatau barang-barang ini penting atau gak penting. Jadi saya tidak prioritaskan untuk beli di masa kehamilan.
- Stroller. Tadinya saya masukin stroller ini di newborn checklist yang mesti dibeli sekarang-sekarang karena mau saya pake untuk jemur bayi, haha. Tapi mengingat dana saya terbatas untuk keperluan bayi yang mendasar banget dan saya maunya beli stroller yang berkualitas dan nyaman (nyaman buat bayi dan ibu bapak juga), jadinya saya menunda beli stroller sekarang. Saya udah liat-liat di baby shop stroller yang pada saat itu cocok di kantong (sekitar 500-800 ribu dari pliko) tapi rasanya kurang mantep. Pilihan saya tetep di cocolatte dan baby elle.
- Car seat. Jujur, saya masih bingung dengan benda yang satu ini apakah perlu dibeli atau tidak. Pasalnya, banyak banget bayi yang gak betah di dudukin di car seat, termasuk keponakan aku sendiri. Jadinya cuman kepake beberapa kali aja, sisanya lebih seneng digendong sama mamanya. Tapi kalau mengingat safety, car seat ini memang penting banget. Saya belum beli karena kalaupun bayi saya nantinya betah, mungkin akan kepakenya nanti. Tapi gak niat beli sih, karena pasti akan kepake bentar banget.
- Baby carrier dan gendongan. Karena 2 benda ini tidak dibutuhkan dalam waktu dekat, saya menunda belinya nanti aja. Baby carrier saya sudah targetkan beli yang hipseat, sedangkan untuk gendongan saya akan pilih gendongan kaos yang motifnya lucu-lucu (untuk sementara gendongan pake kain samping dulu aja hehe). Konon katanya 2 benda ini pun bisa dipakai oleh bapaknya. Jadi saya pikir 2 benda ini saya masukin di must have item.
- Bouncer. Sama seerti benda-benda diatas, saya berpikir barang ini gak akan dipakai dalam waktu dekat, makanya belum niatan beli sekarang-sekarang. Ditambah lagi (katanya) bouncer ini jadi barang ter-mainstream yang dijadikan kado lahiran. Jadinya saya nunda dulu beli ini takutnya ada yang nagsih juga, hehehe.
- Baby crib/box bayi. Sebenarnya saya gak ada niatan bayi aku punya tempat tidur sendiri. Karena jujur aja saya gak sanggup kalo malam-malam harus bangun (maksud saya disini bangun beranjak dari tempat tidur ya) untuk netekin baby saat baby bangun kelaperan. Saya lebih memilih nidurin bayi disamping saya aja deh. Disamping lebih praktis, juga bayi lebih banyak mendapatkan dekapan ibunya. Tapi balik lagi sih ya ini mah optional, gimana masing-masing rencana ibu dan bapak sekalian. Kalau saya sih lebih baik dibeliin tempat tidur yang single sekalian buat nanti anak udah gede, hehe.
- Breastpump. Ada yang bilang barang ini hanya berguna untuk working mom, ada juga yang bilang kalo yang direct breastfeeding pun tetep perlu punya breastpump. Saya belum beli sih tapi berniat mau beli meskipun saya mau direct breastfeeding. Katanya, breastpump ini ngebantu dalam meningkatkan produksi ASI dan membantu mengosongkan PD disaat ASI kita udah penuh tapi bayi belum mau mimi.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Singkatnya seperti ini ya, saya buatkan di gambar...
Ya, begitulah kurang lebihnya newborn checklist versi Bubu Devi, hehehe. Checklist ini saya buat sesuai dengan pengalaman saya yaa, mudah-mudahan bisa membantu para new moms diluar sana yang mau mulai nyiapin barang-barang bayi tapi bingung beli apa saja, ini bisa dijadikan patokan. Untuk jumlahnya, bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing yaa. Untuk yang mau sharing boleh ya kirim e-mail atau DM di Instagram, I will be happy!
Love, D.
0 komentar