#BrideTalk06 - Sidang Pranikah Anggota POLRI #RandomTalk

1:17:00 AM

 

Hi everyone... (mohon maaf fotonya terlalu mamprang, #plak)


Balik lagi dengan topik #BrideTalk –nya ala ala sis Devi, hehe.
Kali ini aku mau share pengalaman aku di minggu kemarin aku laksanakan, yaitu sidang pranikah atau sering disebut juga nikah kantor. Well, karena calonku ini seorang Briptu dan salah satu prasyarat untuk seorang anggota Polri menikah di KUA adalah harus memiliki surat ijin dari atasan, maka dari itu kami berdua melakukan sidang pranikah di kantor tempat calonku bekerja.

Sebenarnya tahap ini tidak semua para bride to be akan melewatinya ya, tapi karena kemarin aku kocar kacir juga nyari gambaran seperti apa sidang nikah kantor dilaksanakan, ya gak ada salahnya juga aku share pengalamanku sekarang. Barangkali sis sis disini juga calon istrinya para abdi negara, hehe.

By the way, sidang pranikah ini tidak hanya dilaksanakan oleh anggota polri, tapi juga oleh anggota TNI. Tapi menurut sumber yang udah berpengalaman, nikah kantor TNI dan polri ini berbeda. Katanya sih lebih ribet untuk anggota TNI, tapi aku gak tau pasti sih ya karena emang gak punya pengalaman ngehadirin nikah kantor anggota TNI, hehe.

Sebelum sidang dilaksanakan, ada beberapa hal yang harus disiapkan untuk melakukan pendaftaran ke kantor. Pertama sih a Gilang nyari info dulu apa aja persyaratan pendaftarannya ke bagian SUMDA (i really don’t know bout bagian-bagian kantor di polres, kkk) terus dikasih catatan yang isinya beberapa poin berkas yang harus disiapkan. Kira-kira sih ada sekitar 10-12 poin tapi yang bisa kita siapkan di luar hanya sekitar 6 poin saja, sedangkan sisanya itu diurusin sama a Gilang di kantor.

Untuk yang bisa kita persiapkan diantaranya sebagai berikut:
1. Foto copy KTP calon suami/istri dan orang tua/wali
2. SKCK (hanya calon saja, bukan kedua orang tua calon)
3. Surat Keterangan Sehat dari kedua belah pihak dan status Imunisasi dari calon istri.
4. Pas foto ukuran 4x6 berdampingan bersama calon dengan warna dasar kuning (4 lembar)
5. BAP dari Sie PROPAM.
6. Membawa 2 bibit pohon keras (di foto sedang tanam pohon ukuran 3R) dan 2 buah buku tentang keagamaan.

Nah, setelah punya list ini, aku dan a Gilang mulai nyiapin semua persyaratannya sejak awal Desember 2016. Berhubung intensitas ketemunya masih seminggu sekali yekaaan, jadi disiapinnya ya jauh-jauh hari.

Pertama aku photocopy-in KTP aku dan mama papa aku. Terus aku bikin SKCK ke Polreskab tempat aku tinggal. SKCK nya beda dengan buat ngelamar kerja ya teman-teman, ini mah SKCK buat “dilamar” bukan untuk “melamar” hahahaha. Next aku melaksanakan imunisasi TT di bidan setempat (pinggir rumah) (yang nyuntik mama aku) (lalu besoknya panas dingin). Terus catetannya aku bawa dan langsung masukin map. Untuk surat sehat aku gak dateng ke Puskesmas karena a Gilang bilang nanti aja diperiksa di klinik Polres. Well, ampe sidangnya beres aku gak diperiksa kesehatan, dunno why.

Persiapan selanjutnya, aku dan a Gilang mesti difoto nih berdampingan dengan latar kuning. Fotonya seperti yang di header post ini ya. Lalu kita juga harus menanam 2 bibit pohon keras dan difotoin. Kira-kira seperti ini.


Hahahaha...

Nanam pohonnya bebas terserah kalian mau dimana aja juga boleh. Aku sendiri nanam pohon 1 di depan rumah dan 1 di kebun papa aku. Oiya jangan lupa dicatet tanggal penanaman, jenis dan tinggi pohonnya ya. Karena menurut info, nanti pas udah nikah disuruh foto lagi dan diukur lagi tuh si pohon naik berapa meter? Katanya sih, gatau deh ya. Haha.

Lanjut kita beli 2 buah buku keagamaan. Beli di Palasari aja yang murmer soalnya si bukunya bukan buat kita. Bukunya gak dibaca, tapi dikasihin ke bagsumda juga. Waktu itu aku beli buku keutamaan shalat dan cerita nabi kalo gak salah.

Terakhir, aku dan a Gilang dateng ke Polres kota buat di BAP. Hahaha ini yang bikin aku deg-degan sih karena kita masing-masing ditanya sama orang yang berbeda. Pertanyaannya sih seputar biodata diri sama calon kita, terus sedikit bercerita bagaimana kita awal mula ketemu sampe mutusin buat nikah, cerita masing-masing keluarga, pokoknya disini mah sesi curhat aja. Gak usah malu dan khawatir sih karena wawancaranya ini face-to-face 4 mata aja kita sama yang nanya. Tapi jawabannya kudu kompak! Soalnya nanti disamain jawabannya sama si calon. Kalo beda ya siap-siap jadi bahan ketawaan aja hihi.

Nah setelah beres persiapan-persiapan tersebut, barulah a Gilang masukin berkas-berkas yang udah dikumpulin ke bagsumda tadi. Setelah itu gak lama kemudian keluar jadwal sidang deh.

Saat hari H datang, aku udah siap-siap sejak habis solat dzuhur. Kebetulan kemarin kita dijadwalin di hari Jumat sekita pukul 13.30an, berarti habis Jumatan kan. Aku dandan simple aja yang penting keliatan dandan rapi, dan pake baju sopan rapi dengan sepatu ber-hak. Waktu itu aku pakai gamis aja biar sopan gitu pakai rok. Gak usah pakai kebaya ya guys, itu akan sangat menyiksa kalian.

Sampe ruangan sidang, gak lama acaranya dimulai (ini anak agak telat dateng soalnya haha, sorry). Aku barengan sama 4 pasangan lainnya, jadi total yang di sidang nikah ini 5 pasangan termasuk polki dan polwan. Awalnya segala kerasa, deg-degan, grogi, takut ditanya aneh-aneh. Tapi pas ketua sidangnya mulai ngomong....yaudah deh ternyata gitu aja. Semua ketakutan yang ada di bayangan aku hilang.
situasi sebelum sidang dimulai

Sebenarnya aku ini beruntung tapi sedikit merasa kecewa juga ya untuk sidang yang aku laksanakan kemarin. Karena bener-bener ketua sidangnya gak bertanya apa-apa. Beliau hanya memberi wejangan dan bercerita kisah hidupnya dia, ku jadi bingung. Orang tua pun gak ditanya sedikit pun.

Beruntungnya sih yaaa jadi gak ditanya aneh-aneh kan, tapi kecewanya ya rasanya kurang dihargain aja gitu terutama orang tua yang udah hadir. Menurutku kalo sidangnya kaya gini kan bisa aja ada celah yang calonnya nakal mah bawa orang tua palsu atau orang tuanya gak dateng gitu. Aku pikir sih karena mulainya udah sore juga, tapi kata a Gilang emang gak biasanya kaya gini.

Udah gitu wejangan selanjutnya dari ketua bhayangkari. Intinya sih tentang bagaimana kita bersikap setelah menikah nanti khususnya di organisasi bhayangkari, bagaimana cara berpakaian, menggunakan perhiasan, sampe ngejelasin mengenai pentingnya kartu keanggotaan. Terakhirnya kita dikasih bahan kain untuk bikin seragam bhayangkari.
 

Udah gitu....udah deh. Pulang.

Jadi, intinya apa?
Intinya sidang nikah ini lebih ke pembekalan bagi calon suami-istri untuk membangun rumah tangga yang baik. Dan lebih menitikberatkan ke pembahasan finansial sih kalo menurutku. Jadi calon pasangan anggota polri ini harus udah tau berapa gaji yang didapatkan oleh calonnya. Karena mereka gak mau kita sebagai pasangan mereka beranggapan habis nikah tuh senang-senang karena gaji polri ini gede, padahal ya sama aja kaya PNS lainnya hehe.



Well, seperti itulah kurang lebihnya pengalaman aku sidang pranikah anggota polri. Mudah-mudahan bisa bermanfaat sedikitnya bagi yang membutuhkan hehe, see ya

#UPDATE FAQ Juli 2017 

There's so many messages yang masuk ke email saya untuk bertanya mengenai sidang nikah di kantor ini. Dan rata-rata pertanyaannya kurang lebih sama. Saya akan coba rangkum disini untuk pertanyaan yang sering ditanyakan melalui email ya.

1. "Kak, ada test kesehatan juga gak? Test nya seperti apa? Apakah ada test keperawanan juga?"

Well, test kesehatan dan test keperawanan ini jadi pertanyaan PALING BANYAK yang masuk ke email aku.

Jadi gini, sepengalaman aku sidang nikah di "Polres Tasikmalaya Kota", test kesehatan dilakukan seperti ketika kalian minta surat sehat dari dokter. Diantaranya meliputi test tekanan darah, berat badan, tinggi badan, pokoknya semua tanda vital kita diperiksa untuk meyakinkan bahwa kita ada dalam keadaan sehat wal afiat. Udah, gitu aja kok. Gak ada test penunjang lainnya seperti test laboraturium. Mungkin kalau memang dari data pengkajiannya kalian memiliki riwayat penyakit penyerta, mungkin aja diperiksa lab juga. Tapi sepengalaman aku gak ada sih ya, jadi gak ada yang namanya suntik-suntikan (for you who scare ketemu jarum suntik tenang aja, okay?).


Untuk test keperawanan juga TIDAK ADA ya teman-teman. Tapi, kita diminta surat keterangan dari bidan. Surat keterangan ini berisi info apakah calon pengantin ini ada dalam keadaan hamil atau tidak. Biasanya yang diperiksa adalah tanda vital, pemeriksaan abdomen, dan pemeriksaan urin. Nah, karena aku sendiri seorang bidan dan sering melakukan test seperti ini, just for your information aja bahwa test ini merupakan sebuah prosedur bagi setiap calon pengantin dan tidak hanya calon pasangan anggota tni/polri aja yang melakukan test seperti ini. Surat keterangan dari bidan ini termasuk ke dalam persyaratan dari KUA juga, jadi semua calon pengantin mau itu pekerjaan calon suaminya pengusaha, guru, petani, wiraswasta, SEMUA yang mau nikah lewat KUA, pasti bakalan di periksa seperti ini. Mengenai hasil pemeriksaan apakah itu negatif maupun positif, pasti bidan yang memeriksa akan melakukan konseling terlebih dahulu, khususnya untuk calon yang memiliki hasil positif/sedang hamil, biasanya kita kasih konseling dulu dan di informasikan secara kekeluargaan.


Jadi, saya kira cukup paham ya soal test kesehatan ini. Mudah-mudahan tidak menjadi salah presepsi bagi para calon-calon pasangan polri diluar sana. Apalagi jadi pemberat keputusan untuk tetap melanjutkan ke jenjang pernikahan. Maksudnya gini, kalo kalian udah sama-sama sepakat untuk berjuang ke jenjang pernikahan, gak etis aja ketika si calon pengantin perempuan mengajukan keberatan dan jadi ragu untuk menikah saat diminta harus test kesehatan dengan alasan "parno duluan". Harusnya sih, kalo udah ke jenjang serius kaya gini mah ya gak ada kata ragu lagi dong meskipun harus melewati tahap banyak test, apakah itu test kesehatan ataupun test lainnya. Malah sebenernya kan seharunya kita melakukan medical check up sendiri sebelum menikah, diluar persyaratan yang diajukan dari institusi kenegaraan. Hal ini dilakukan oleh para perempuan sebagai persiapan untuk proses kehamilan saat sudah menikah nanti.


2. "Ada psikotest juga gak kak?"


Gak ada. Hehe..


3. "Berapa lama proses dari pengajuan berkas sampai keluar surat undangan sidang?"


Untuk pengalamanku, gak lama ketika kami masukin berkas persyartan ke bag sumda, keluar jadwal sidang dan surat undangan untuk orang tua, sekitar 1-2 minggu dan jadwal sidang sendiri diadakan seminggu setelahnya. Well, ini akan berbeda-beda bagi setiap pasangan karena setahu kami, biasanya sidang dilakukan secara bersamaan dengan calon pasangan lainnya. Jadi yang bagian ngeluarin jadwal biasanya nunggu dulu pasangan lainnya yang udah daftar untuk melengkapi berkas-berkasnya (itu menurut suamiku ya, ehehe).


Nah, buat kalian yang udah masukin berkas tapi jadwal sidangnya belum keluar juga, coba ditanyain ke calon suamimu, temennya ada yang mau nikah juga ga? Udah masukin berkasnya lengkap belum? Tapi, tenang aja kalo misal h-1 bulan kalian belum sidang juga. Emang sih rada kuatir ya karena mepet banget, tapi temenku ada yang h-2 minggu akad mereka baru sidang kantor, dan ya emang gak apa-apa.


4. "Setelah sidang, berapa lama waktu maksimal untuk melakukan akad?"


Di surat pernyataan hasil sidang kantor, terdapat keterangan batas waktu surat keterangan tersebut berakhir. Kalau tidak salah sekitar 6 bulan setelah waktu tanggal sidang kantor dilaksanakan.


5. "Kak, ko saya ada persyaratan ini itu, sedangkan di kakak enggak ya?"


Well, kebijakan dan persyaratan sebenarnya tergantung kantor daerah tersebut. Jadi, mungkin saja persyaratan di Polres Tasikmalaya Kota berbeda dengan Polres Kab Ciamis, apalagi dengan Polres Jakarta, Kalimantan dan daerah lainnya. Tapi mungkin juga sama percis.


Contohnya, kemarin yang aku lihat persyaratan di Polres Jakarta Selatan ada syarat melampirkan SKCK orang tua, tapi gak ada syarat seperti menanam pohon dan mengumpulkan buku keagamaan seperti saya. Sebaliknya, di Tasik sendiri gak ada syarat melampirkan SKCK orang tua. Jadi, make sure kamu tanya persyaratan ke bagian yang benar di kantor tempat calon kalian bekerja. Postingan saya hanya sharing mengenai pengalam saya kemarin yang saya alami, diluar itu, saya kurang tau secara pasti.


Ok, semoga bisa membantu yaa. Semangat bride wanna be :)

You Might Also Like

22 komentar

  1. Hi Devi! Salam kenal.
    Come accross ur blog waktu aku search soal vendor wedding di Tasikmalaya.
    Thanks uda sharing persiapan pernikahannya :)
    Aku mau bantu kakakku siapin pernikahannya di Tasik which is aku sama sekali ga tau area Tasik dan waktu googling agak susah ya nemuin link untuk vendor wedding di Tasik (atau aku yang kurang getol nyari ;p)
    Seneng kalau bisa sharing soal vendor pernikahan di Tasik, kalau ga keberatan boleh minta alamat email?
    Thanks in advance

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Ria. Makasih udah mampir di blog aku ya. Waah kakakmu nikah ke orang Tasik kah? Iya, boleh bgt aku seneng ko sharing yg berbau wedding, hehe. emailku devifitris@gmail.com

      Delete
  2. Hai kak, mau tanya dr kantor dikasih kain utk seragam bhayangkari yg itu aja atau ada kain lain? Seperti utk PSR mungkin. Oiya, utk kelengkapan tas dan juga sepatu kita cari sendiri juga ya? Thanks kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo, kemarin aku cuma dikasih kain aja utk sepasang seragam, kerudung, pin bhayangkari plus buat jasnya. Tas, sepatu dll nya kita yg siapin sendiri :)

      Delete
  3. Assalamualaikum selamat malam kakak.... ijin mampir di blog kk ya😊 boleh saya minta contact person kk untuk menanyakan hal yang lebih detail lg kak mengenai proses pengajuannya...mksh sblmnya kak

    ReplyDelete
  4. Waalaikumsalam..
    Iya makasih sudah mampir ya 😊 boleh contact aku di email dulu ya say di devifitris@gmail.com

    ReplyDelete
  5. Makasih banget ka sharingnya..bermanfaat., tapi aku masih degdegan juga takut d tanya yang macem2,soalnya kan beda tempat kita hehe mudah2an nanti sama aja ya ka cuma sekedar d kasih wejangan aja hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalopun dikasih pertanyaan, biasanya gak jauh sama pertanyaan yang udah pernah ditanyain waktu BAP. Bedanya sih di situasi ya, kalo pas BAP kan wawancara 4 mata, kalo di sidang mah banyak orang, jadi biasanya kita suka malu, takut salah jawab, hehe. Semangat ya :)

      Delete
  6. Hay say aku contact via email ya ada yg mau aku tanyain heheh thx ya 😊

    ReplyDelete
  7. Kak mau nanya, berarti BAP dulu baru sidang kantor yaa? Lha kok saya, ndak ada pemberitahuan BAP dulu tapi malah langsung sidang kantor yaa, apa dijadikan satu yaa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. idealnya seperti itu sih ya, karena waktu sidang biasanya kan beberapa orang yang ikut sidangnya, nah data-data yang didapatkan pada saat BAP di cross check lagi pada saat sidang. Jadi tidak memakan waktu terlalu lama.
      Coba ditanyakan dulu deh ke kantornya atau ke calon kamu, teknis disana seperti apa? Barangkali memang berbeda dengan yang lainnya.

      Delete
  8. Hay kakak . Mau tanya kira2 nikah kantor . Hbs uang brp ?
    Dan baju jas dn sebagainya . Apakah beli atau di kasih hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo.. Untuk kain bahan seragam bhayangkari kemarin kurang lebih bayar 200-300rb itu sih tergantung kebijakan bhayangkari setempat. Biaya lain2nya tidak ada, hanya itu saja.

      Delete
  9. Hay kakak . Mau tanya kira2 nikah kantor . Hbs uang brp ?
    Dan baju jas dn sebagainya . Apakah beli atau di kasih hehe

    ReplyDelete
  10. Hai kakak.. Benarkah saat pengajuan nikah calon istri polri tdk boleh mengenakan hijab dlm pas foto pengajuannya?

    ReplyDelete
  11. Hai kak. Untuk tes kesehatannya apa aja yaa

    ReplyDelete
  12. Assalamualaikum Kk may tanyak juga kalau jadwal sidangnya sudah ditetapkan apa mungkin tertunda
    Terimakasih sebelumnya kk

    ReplyDelete
  13. Haiii kakak..
    Ceritain juga dong waktu di tinggal pendidikan... Makasihhhh 😊

    ReplyDelete
  14. Hallo Kaka-kaka Calon Penganten,

    Masih bingung cari gedung pernikahan? Ingin menikah di gedung full carpet dengan fasilitas eksklusif? HIS Kologdam Grand Ballroom Bandung menjawab keinginanmu dengan konsep One Stop Wedding Service dan pilihan vendor-vendor profesional yang akan membuat pernikahanmu semakin berkesan!! Serta kita ada BONUS loooh tanpa diundi!!

    Ingin info lebih lanjut bisa langsung hubungi :
    Rosianti,
    WA ( 085624295686 )
    IG ( rosi.hisbalaisartika )
    E-mail ( rosi.hiscorp@gmail.com )

    ReplyDelete
  15. Haii Para Calon Pengantin..

    yang masih bingung dan pusing cari cari venue wedding karena udah banyak bangetttt venue yang kamu datengin..aku punya solusinya, yukkkk datang ke HIS Office Graha Elnusa (Jl. TB. Simatupang Kav. 1B, Cilandak-Jakarta Selatan) kenapaaa aku saranin kamu datang langsung karena kita punya paket All In, kita juga punya Foodstaal Millenial (Hong Tang, Baskin Robin, Sushi Tei, Yoshinoya, Gulu Gulu, Sour Sally) dan gedung kita bisa semi outdoor yang gak kalah sama gedung lainnya dannn yang pastinya gak akan bikin kamu pusing dan stresss lagi.
    Paket Pernikahan di HIS Graha Elnusa yang akan kamu dapatkan yaitu :
    – Fasilitas Gedung (Full Karpet dan AC)
    – Catering
    – Dekorasi
    – Photography
    – Entertaiment
    – Rias dan Busana/Bridal
    – 1 Wedding Planner
    – Team WO 8 orang
    – Mobil Pengantin Alphard
    – MC + Buku Tamu

    *Bonus : Logam Mulia 5gr, Foodstall Millenial HONG TANG 200 porsi, Free Charge Akad Nikah

    untuk info lebih lanjut bisa hubungi di : 0857-1837-2283 (DWI) Wedding Public Relation

    ReplyDelete
  16. Untuk biaya total keseluruhan nya kira-kira berapa ya mbak ??

    ReplyDelete
  17. Mba boleh nanya. Dari daftar sampe sidang jarak waktunya brp lama ya?
    Karna calon saya baru ngajuin berkas awal bulan november sedangkan saya rencana nikah bulan februari. Saya hanya khawatir lama prosesnya saja. Terima kasih mba

    ReplyDelete

Subscribe