[Beauty Tips] Teliti Memilih Produk Skincare Selama Hamil

12:25:00 AM

source: here

Assalamualaikum...

Akhir-akhir ini saya sering mendapatkan pertanyaan-pertanyaan seputar memilih produk untuk ibu hamil. "Selama hamil, boleh pake skincare gak?" "Kalo produk A bahaya gak dipake selama hamil?" "Katanya selama hamil gak boleh pake apa-apa ya bahkan sabun cuci muka juga jangan dipake?" dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan seperti tu.

Well, saya juga bingung kenapa pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul akhir-akhir ini? Apa karena orang-orang ini tau saya sedang hamil? Padahal saya ini seorang bidan yang seharusnya sudah tidak asing lagi dengan pertanyaan seperti ini yaaa dan sedikitnya sudah tau lebih banyak juga jauh sebelum saya hamil. Faktanya, saya sendiri juga baru aware ketika saya sendiri yang hamil. Biasanya kalau ada pasien-pasien yang bertanya, saya suruh konsul ke dokter kulit aja biar gak salah, hehehe. 


Kali ini saya ingin sharing ilmu yang saya dapatkan dari hasil belajar dari beberapa sumber yang Insya Allah saya percayai. Tapi sebelumnya saya jelaskan bahwa disini saya bukan ahli kecantikan ataupun ahli kandungan. Saya hanya ingin berbagi tips dalam memilih produk skincare selama hamil. Ada baiknya untuk berkonsultasi kembali dengan dokter ahli untuk informasi yang lebih akurat.

--------

Saat memilih produk skincare, cara yang paling mudah dilakukan untuk mensortirnya adalah melihat ingredients atau komposisi dari sebuah produk, karena kita tidak bisa men-generalisasi-kan satu brand A berbahaya ataupun aman dipakai oleh ibu hamil. Oleh sebab itu, kita harus tahu kandungan apa saja yang tidak diperbolehkan untuk digunakan saat hamil.

Generally, semua produk yang dijual di pasaran itu aman. Disini dalam artian yang sudah memiliki ijin edar alias yang sudah memiliki nomor BPOM ya, bukan produk-produk krim abal-abal yang sering dijual di online shop. Yang perlu diperhatikan adalah ya itu dari ingresientsnya tadi. 

Disini saya akan menggunakan highlight merah untuk kandungan yang berbahaya, kuning untuk yang dibatasi atau masih kontroversi penggunaannya dan hijau untuk yang dikatakan aman.

BHA (Beta Hydroxy Acid

BHA atau Salycilic Acid (asam salisilat) ini adalah salah satu chemical exfoliation yang fungsinya mengangkat sel kulit mati dan membantu masalah jerawat. Kandungan ini sering ditemukan di produk-produk anti jerawat dan di produk whitenning. Sebenarnya ada sumber yang menyebutkan bahwa salycilic acid masih aman digunakan jika penggunaannya dalam kadar kurang dari 2%. Namun, untuk lebih menjaga keamanan dan kesehatan janin kita ada baiknya kandungan ini dihindari saja. Karena tidak semua produk mencantumkan berapa persen kandungan BHA yang ada di produk tersebut.

Jika kita terbiasa menggunakan produk exfoliator atau ingin menggunakan produk acid, bisa memilih jenis acid yang lain seperti AHA (biasanya dalam bentuk Glycolic Acid, Lactic Acid) sebagai alternatif lain yang sudah diteliti memiliki resiko lebih kecil untuk digunakan oleh ibu hamil karena penyerapan secara sistemiknya lebih sedikit. Namun demi keselamatan, ada baiknya untuk membatasi penggunaan AHA atau justru tidak digunakan sama sekali, karena sebenarnya kandungan ini masih pro dan kontra.

Retinol

Retinol ini adalah turunan vitamin A, biasanya ditemukan di produk anti-aging, acne treatment, dan produk-produk yang meng-claim dapat menghilangkan pigmentasi di kulit. Tapi tidak semua produk anti-aging mengandung retinol ya, jadi coba di cek dulu ingredients-nya saja. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa vitamin A dosis tinggi sangat berbahaya bagi janin. Jadi, ada baiknya untuk menjauhi dulu produk-produk yang mengandung retinol. By the way, turunan vitamin A ini ada banyak jenisnya, diantaranya tretinoin, alitretinoin, retin-A, retinoic acid, retinyl linoleate, retinyl palmitate, dan bexarotene.

Benzoyl Peroxide

Kandungan ini biasanya ditemukan di obat jerawat atau obat totol jerawat. Menurut sumber yang saya baca, benzoyl peroxide ini hanya diserap sebanyak 5% melalui kulit, sehingga sumber lainnya pun menyebutkan bahwa kandungan ini masih aman digunakan bila presentasenya kurang dari 5%. Tetapi kembali lagi, karena kandungan ini beresiko bagi janin, ada baiknya untuk menjauhi dulu produk-produk yang mengandung benzoyl peroxide.

Hydroquinon

Nah untuk kandungan ini sebenarnya saya pribadi masih pro-kontra juga. Karena saya mendapati artikel (baca disini) yang mengatakan hydroquinon berbahaya bagi kehamilan dan artikel tersebut mengutip dari pernyataan FDA (Food and Drugs Administration). Namun, dari berbagai sumber yang saya dapatkan (yang saya percayai juga), berdasarkan data yang ada, penggunaan hydroquinon selama hamil ini tidak terkait dengan adanya peningkatan resiko atau efek samping lainnya (baca disini). Malah, sumber lain menyatakan bahwa hydroquinon ini aman digunakan (baca disini). Jujur saja saya belum mendapatkan sumber dari FDA sendiri, sehingga saya mengkategorikannya ke dalam kategori kuning. Saya sendiri sih lebih baik menghindari saja kandungan yang masih kontroversional seperti ini ya, karena tidak ada salahnya demi keselamatan bayi kita, kita tidak menggunakan produk dengan kandungan ini setidaknya selama hamil.

(Baca: Cerita Pengalaman Kehamilan Pertama)

Antioxidant

Bentuk antioxidant yang biasa kita temui adalah vitamin B (niacinamide), vitamin C, dan vitamin E. Kandungan ini lebih sering ditemukan di dalam bentuk serum. Untuk kandungan antioxidant ini, belum ada penelitian yang menunjukan reaksi negatif terhadap kehamilan. Jadi antioxidant boleh digunakan selama hamil alias aman.

Sunscreen

Hanya karena kita sedang hamil, bukan berarti kita tidak boleh aktivitas diluar ruangan ya. Tapi, nanti kena sinar matahari? Boleh pake sunscreen gitu? Jawabannya boleh. Karena seperti antioxidant, belum ada penelitian yang menunjukan bahwa penggunaan sunscreen selama hamil beresiko terhadap kehamilan. Namun jika ingin lebih yakin dan lebih aman, bisa memilih sunscreen yang physical sunscreen/mineral sunscreen yang mempunyai kandungan titanium dioxide atau zinc oxide. Physical sunscreen ini lebih less irritating dibanding chemical sunscreen, jadi bisa dijadikan pilihan karena kulit ibu hamil biasanya cenderung lebih mudah iritasi.

Bagaimana dengan penggunaan oil?

Terkadang banyak ibu hamil yang mengeluhkan kulitnya menjadi lebih kering, terutama di bagian-bagian tubuh seperti pinggang, paha, dada, dan bagian tubuh tersebut rentan sekali mengalami striae. By the way, penyebab striae ini bukan karena kulit yang digaruk loh ya. Tetapi akibat dari peregangan kulit yang mencapai batas maksimal. Kulit kita memiliki keelastisitisan yang berbeda. Nah untuk menjaga ke-elastis-an dan kelembaban kulit, langkah yang paling tepat adalah penggunaan oil.

Namun ternyata, ada beberapa kandungan oil yang sebaiknya dihindari karena memiliki resiko terhadap kehamilan. Berikut ini diantaranya:
  • Rosemary oil : dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan dan memicu kontraksi
  • Basil oil : dapat memicu sel abnormal
  • Sage & Rose oil : dapat menimbulkan perdarahan
  • Nutmeg oil : dapat menimbulkan halusinogenik
  • Citronella oil : dapat memicu kontraksi
(Baca: [REVIEW] Biore Cleansing Oil)

Serem ya ternyata. Tapi tenang saja karena masih banyak alternatif bahan oil lainnya yang aman digunakan, diantaranya: peppermint, spearmint, olive oil, ylang-ylang, tea tree oil, citrus oil, chamomile, dan black pepper oil.

Oh ya, produk body oil yang saat ini masih jadi kontroversi untuk saya pribadi adalah Bio Oil. Produk tersebut meng-claim aman untuk ibu hamil. Tetapi saat beli dan lihat komposisinya, disana terdapat kandungan vitamin A yaitu retinyl palmitate dan salah satu bahan oil yang berbahaya yaitu rosemary oil.

Namun saya pun mendapatkan informasi dari mommiesdaily kurang lebihnya seperti ini (baca disini)
Product Manager Bio Oil, dr. Eliza Miranda, SpKK dan Mbak Nurhayatini, keduanya menjelaskan  walau dalam bentuk murninya baik vitamin A maupun Rosemary oil tidak direkomendasikan untuk ibu hamil, tapi di Bio Oil kedua zat ini konsentrasinya jauh lebih rendah dan masih dicampur dengan kandungan-kandungan lain jadi aman untuk ibu hamil. Bio Oil juga melakukan melakukan precaution dengan merekomendasikan penggunaan Bio Oil mulai dari trimester kedua.

Menurut pernyataan diatas, sudah jelas dong ya kalau Bio Oil ini aman digunakan untuk ibu hamil. Tapi segala keputusan kembali lagi kepada pribadi masing-masing ya. Saya pribadi sih karena tetap takut, jadi lebih memilih tidak menggunakannya dulu meskipun sebenarnya saya suka banget sama wanginya Bio Oil ini. Demi keselamatan anak pertama, lebih baik ditahan dulu saja dan memilih menggunakan produk lain. Mungkin bio oil ini akan saya gunakan nanti setelah bayi lahir atau saat masa-masa postpartum.

----------

Source:
https://www.babycenter.in/x25011555/is-it-safe-to-use-skin-lightening-products-during-pregnancy
https://www.babycenter.com/0_safe-skin-care-during-pregnancy_1490031.bc
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3114665/
http://mommiesdaily.com/2014/01/30/penggunaan-skincare-dan-kosmetik-saat-hamil/2/
http://mommiesdaily.com/2014/11/21/bio-oil-dan-kandungan-yang-sensitif/
https://youtu.be/f8LGXWE_WPI

You Might Also Like

2 komentar

  1. Hoo.. Begitu. Terimakasih infonya ya. Berguna sekali buat aku yang sedang hamil :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, sama-sama :)
      Selamat atas kehamilannya yaaa..

      Delete

Subscribe